Cache dan hirarki memory cpu |
ORGANISASI ARSITEKTUR KOMPUTER
Cache Memori dan
Hirarki Memory
Cache memori merupakan memori
tercepat kedua setelah register. Cache memori ini adalah memori yang memiliki
kapasitas terbatas namun memiliki kecepatan yang sangat tinggi dan harga yang
lebih mahal dari memori utama. Cache
memori terletak diantara memori utama dan register CPU, dan berfungsi
agar CPU tidak langsung mengacu ke memori utama tetapi di cache memori yang kecepatan aksesnya lebih tinggi.
Metode ini akan meningkatkan
kinerja system. Kecepatan memori utama sangat rendah dibandingkan kecepatan
prosessor modern. Untuk performa
yang baik, prosessor tidak dapat membuang waktunya dengan menunggu untuk mengakses instruksi dan data pada memori
utama.
Manage Hirarki Memory
Registry --- Memory
Cache --- Memory
Memory --- Disk
Level Cache
Cache memori level 1 (L1) adalah
cache memori yang terletak dalam prosesor (cache internal). Cache ini memiliki
kecepatan akses paling tinggi dan harganya paling mahal. Ukuran memori
berkembang mulai dari 8Kb, 64Kb dan 128Kb.
Cache level 2 (L2) memiliki kapasitas yang lebih besar yaitu berkisar
antara 256Kb sampai dengan 2Mb. Namun cache L2 ini memiliki kecepatan yang
lebih rendah dari cache L1.
Cache L2 terletak terpisah dengan prosesor atau disebut dengan cache eksternal.
Cache L2 terletak terpisah dengan prosesor atau disebut dengan cache eksternal.
Cache level 3 hanya dimiliki oleh
prosesor yang memiliki unit lebih dari satu misalnya dualcore dan quadcore.
Fungsinya adalah untuk mengontrol data yang masuk dari cache L2 dari
masing-masing inti prosesor.
Cara Kerja cache
Cara kerja cache yaitu melakukan
proses copy dari memory utama. Misal CPU meminta perintah yang akan dieksekusi,
perintah tersebut dilihat dulu ke cache jika pada cache tidak ada maka cache
akan menanyakan ke memori utama, setelah cache mendapatkan data/perintah dari
memori utama, cache memberikannya lagi ke CPU.
Proses HITT yaitu Jika yang akan dieksekusi/perintah berada di cache, maka akan dikirimkan
ke CPU yang dikenal sebagai .
Proses MISS yaitu Jika tidak ada, maka blok memori utama yang terdir idari sejumlah
data/perintah tetap akan diletakkan di cache yang dikenal sebagai proses MISS dan selanjutnya dikirim ke
CPU.
Terdapat beberapa mekanisme
komunikasi yang berhubungan dengan I/O, yaitu :
1.
Programmed
I/O
Pada mekanisme ini, processor bertanggung jawab dalam transfer data dari
perangkat eksternal ke memory dan sebaliknya. Pada saat processor melakukan
eksekusi dan mendapatai instruksi yang berkaitan dengan I/O, maka akan
menerbitkan perintah ke modul I/O yang bersangktan. Modul I/O yang bersangkutan akan melakukan
aksi yang diminta processor. Sebagai mekanisme untuk menentukan status transfer
I/O, modul I/O tidak dapat melakukan interrupt pada processor, sehingga,
processor secara periodik melakukan pengecekan akan status tersebut.
2. Interrupt-driven I/O
Masalah pada programmed I/O adalah bahwa processor
harus menunggu hingga modul I/O siap untuk melakukan transfer yang
mengakibatkan processor musti melakukan pengecekan yang berulang-ulang atas
status modul I/O.Alternatifnya, processor menerbitkan perintah ke modul I/O dan
kemudian processor melanjutkan eksekusinya atas instruksi yang lain.
Modul I/O akan melakukan interrupt ke processor
untuk meminta layanan jika modul I/O telah siap saling bertukar data dengan
processor.Processor kemudian melakukan eksekusi atas instruksi perpindahan
data.Setelah selesai, processor akan melanjutkan eksekusi instruksi sebelumnya,
sebelum peocessor di interrupt oleh modul I/O.
3. Direct Memory Access (DMA)
Interrupt-Driven I/O dirasa lebih efisien daripada
programmed I/O, namun Interrupt-Driven masih memerlukan intervensi aktif dari
processor.
Kesulitan yang dihadapi oleh programmed I/O dan
Interrupt-Driven I/O adalah :
a. Kecepatan
transfer I/O dibatasi oleh kecepatan processor dalam memeriksa dan melayani
perangkat eksternal.
b.
Processor
terikat oleh kegiatan mengatur transfer I/O.
Jika terdapat data yang bervolume besar,
diperlukan teknik yang lebih efisien. Direct Memory Access (DMA) diperkenalkan
sebagai solusi untuk menyediakan modul yang terpisah yal ng terdapat pada
sistem BUS atau menggabungkanya dengan modul I/O. Pada saat akan melakukan pembacaan atau
penulisan suatu blok data, processor mengeluarkan perintah ke modul DMA dengan
cara mengirimkan informasi sebagai berikut :
1.
Apakah
read atau write yang diminta ?
2.
Apakah
perangkat I/O terlibat ?
3.
Lokasi
awal dalam memory yang akan dibaca atau ditulis ?
4.
Jumlah
word yang akan dibaca atau ditulis ?
Cache dan hirarki memory cpu |
ORGANISASI ARSITEKTUR KOMPUTER
Cache Memori dan
Hirarki Memory
Cache memori merupakan memori
tercepat kedua setelah register. Cache memori ini adalah memori yang memiliki
kapasitas terbatas namun memiliki kecepatan yang sangat tinggi dan harga yang
lebih mahal dari memori utama. Cache
memori terletak diantara memori utama dan register CPU, dan berfungsi
agar CPU tidak langsung mengacu ke memori utama tetapi di cache memori yang kecepatan aksesnya lebih tinggi.
Metode ini akan meningkatkan
kinerja system. Kecepatan memori utama sangat rendah dibandingkan kecepatan
prosessor modern. Untuk performa
yang baik, prosessor tidak dapat membuang waktunya dengan menunggu untuk mengakses instruksi dan data pada memori
utama.
Manage Hirarki Memory
Registry --- Memory
Cache --- Memory
Memory --- Disk
Level Cache
Cache memori level 1 (L1) adalah
cache memori yang terletak dalam prosesor (cache internal). Cache ini memiliki
kecepatan akses paling tinggi dan harganya paling mahal. Ukuran memori
berkembang mulai dari 8Kb, 64Kb dan 128Kb.
Cache level 2 (L2) memiliki kapasitas yang lebih besar yaitu berkisar
antara 256Kb sampai dengan 2Mb. Namun cache L2 ini memiliki kecepatan yang
lebih rendah dari cache L1.
Cache L2 terletak terpisah dengan prosesor atau disebut dengan cache eksternal.
Cache L2 terletak terpisah dengan prosesor atau disebut dengan cache eksternal.
Cache level 3 hanya dimiliki oleh
prosesor yang memiliki unit lebih dari satu misalnya dualcore dan quadcore.
Fungsinya adalah untuk mengontrol data yang masuk dari cache L2 dari
masing-masing inti prosesor.
Cara Kerja cache
Cara kerja cache yaitu melakukan
proses copy dari memory utama. Misal CPU meminta perintah yang akan dieksekusi,
perintah tersebut dilihat dulu ke cache jika pada cache tidak ada maka cache
akan menanyakan ke memori utama, setelah cache mendapatkan data/perintah dari
memori utama, cache memberikannya lagi ke CPU.
Proses HITT yaitu Jika yang akan dieksekusi/perintah berada di cache, maka akan dikirimkan
ke CPU yang dikenal sebagai .
Proses MISS yaitu Jika tidak ada, maka blok memori utama yang terdir idari sejumlah
data/perintah tetap akan diletakkan di cache yang dikenal sebagai proses MISS dan selanjutnya dikirim ke
CPU.
Terdapat beberapa mekanisme
komunikasi yang berhubungan dengan I/O, yaitu :
1.
Programmed
I/O
Pada mekanisme ini, processor bertanggung jawab dalam transfer data dari
perangkat eksternal ke memory dan sebaliknya. Pada saat processor melakukan
eksekusi dan mendapatai instruksi yang berkaitan dengan I/O, maka akan
menerbitkan perintah ke modul I/O yang bersangktan. Modul I/O yang bersangkutan akan melakukan
aksi yang diminta processor. Sebagai mekanisme untuk menentukan status transfer
I/O, modul I/O tidak dapat melakukan interrupt pada processor, sehingga,
processor secara periodik melakukan pengecekan akan status tersebut.
2. Interrupt-driven I/O
Masalah pada programmed I/O adalah bahwa processor
harus menunggu hingga modul I/O siap untuk melakukan transfer yang
mengakibatkan processor musti melakukan pengecekan yang berulang-ulang atas
status modul I/O.Alternatifnya, processor menerbitkan perintah ke modul I/O dan
kemudian processor melanjutkan eksekusinya atas instruksi yang lain.
Modul I/O akan melakukan interrupt ke processor
untuk meminta layanan jika modul I/O telah siap saling bertukar data dengan
processor.Processor kemudian melakukan eksekusi atas instruksi perpindahan
data.Setelah selesai, processor akan melanjutkan eksekusi instruksi sebelumnya,
sebelum peocessor di interrupt oleh modul I/O.
3. Direct Memory Access (DMA)
Interrupt-Driven I/O dirasa lebih efisien daripada
programmed I/O, namun Interrupt-Driven masih memerlukan intervensi aktif dari
processor.
Kesulitan yang dihadapi oleh programmed I/O dan
Interrupt-Driven I/O adalah :
a. Kecepatan
transfer I/O dibatasi oleh kecepatan processor dalam memeriksa dan melayani
perangkat eksternal.
b.
Processor
terikat oleh kegiatan mengatur transfer I/O.
Jika terdapat data yang bervolume besar,
diperlukan teknik yang lebih efisien. Direct Memory Access (DMA) diperkenalkan
sebagai solusi untuk menyediakan modul yang terpisah yal ng terdapat pada
sistem BUS atau menggabungkanya dengan modul I/O. Pada saat akan melakukan pembacaan atau
penulisan suatu blok data, processor mengeluarkan perintah ke modul DMA dengan
cara mengirimkan informasi sebagai berikut :
1.
Apakah
read atau write yang diminta ?
2.
Apakah
perangkat I/O terlibat ?
3.
Lokasi
awal dalam memory yang akan dibaca atau ditulis ?
4.
Jumlah
word yang akan dibaca atau ditulis ?
0 komentar:
Post a Comment